16 Seniman Indonesia Tampilkan Karyanya di Festival Seni Multikultur Australia
Erwin Windu Pranata
Erwin dikenal dengan karya seninya yang berbentuk kapsul atau dilapisi sesuatu. "Filosofinya bahwa dalam adat timur dan Islam, sesuatu yang dibungkus itu suci," katanya. "Orang meninggal, baik pejabat atau penjahat, akan sama-sama dibungkus dengan kain kafan. Selain itu ada tradisi dimana kalau beli sesuatu harus dibungkus."
Salah satu karya seninya adalah sebuah 'kostum' yang akan diisi udara hingga mengembang dan kemudian ia akan pakai.
"Saya ingin berbagi bahwa perasaan dan keadan apabila merasa nyama berada di satu ruangan yang nyaman dan terlindungi tetap akan merasa sesak, sunyi dan kesepian," ujar Erwin.
Patriot Mukmin
Seniman asal Jakarta yang tinggal di Bandung ini menyebut seninya sebagai seni optikal ilusi yang ada unsur politiknya. Ia mengangkat ingatannya di tahun 1998.
"Saya rasa memori itu ada tetapi tidak benar-benar ada, jadi optikal ini bisa terlihat jelas dan tidak jelas, seperti dalam karya seni yang saya buat."
Festival seni multikultur yang bernama 'Mapping Melbourne' digelar untuk memperkenalkan seni budaya kontemporer Asia di Indonesia. Tahun
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka