166 Orangutan Tersingkir dari Lahan Sawit

166 Orangutan Tersingkir dari Lahan Sawit
Seekor orang utan yang menjadi korban penembakan saat menjalani nekropsi. Foto Gunawan Sutanto/Jawa Pos/JPNN.com

Kronologi itu juga telah ditandatangani oleh beberapa orang dari perusahaan sawit, yaitu Arifin Susilo, Seno, dan Nyoto Suroso. Dalam kronologi dituliskan, orangutan ditemukan dalam kondisi lemah dan terluka pada, Rabu (3/12), sekitar pukul 06.30 di Blok F37 - Afdeling 7. Yang menemukan pertama kali ialah Seno, karyawan perawatan yang saat itu melakukan pekerjaannya di lokasi ditemukannya orangutan.

Penemuan orangutan yang mati mengenaskan di lahan perusahaan perkebunan kelapa sawit bukan kali pertama didapat BOSF. Data yang dipaparkan BOSF menujukan dari Makin Group saja ada 166 ekor orangutan yang tersingkir dari habitatnya. Sebanyak 100 individu sudah berhasil ditranslokasikan ke hutan-hutan di sekitar Kalimantan Tengah yang lebih aman.
"Dari ratusan orangutan itu, yang ditemukan mengenaskan dan akhirnya mati ada 19 ekor," ujar Denny.

Saat ini BOSF juga masih merawat 47 ekor orangutan yang didapat dari lahan Makin Group. "Sebanyak 47 ekor orangutan dari lahan Makin Group yang kami rawat, 44 ekor diantaranya sudah berhasil kami lepasliarkan ke habitatnya,"  kata Denny.

Sementara tiga lainnya tidak dapat dilepasliarkan dan harus tetap dirawat seumur hidupnya di Yayasan BOS Nyaru Menteng. Orangutan yang tak bisa dilepasliarkan itu biasanya mengalami sejumlah kendala. Di antaranya masalah kesehatan dan insting alami yang tak bisa dipulihkan.

Denny mengatakan, penemuan orangutan yang mengenaskan (ditembus 40 peluru) di lahan perkebunan sawit Makin Group bukan lagi kejadian luar biasa karena terus berulang. "Kami sangat mengharapkan komitmen dan aksi nyata pemerintah, masyarakat dan sektor swasta untuk melindungi orangutan. Terutama terkait upaya pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan serta upaya pengalokasian lahan sebagai habitat yang layak bagi orangutan," tuturnya. (gun/sof)

PALANGKARAYA - Masih ingat dengan video pembantaian orangutan yang beredar di internet dua tahun silam? Cuplikan gambar menghebohkan tersebut belum


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News