17+...Tak Apa Nggak Olahraga, Tapi Rajin Melakukan Hubungan Seks

17+...Tak Apa Nggak Olahraga, Tapi Rajin Melakukan Hubungan Seks
Zoya Amirin. Foto: Dok.JPNN.com.

Seksnya apalagi? Kalau sudah terpenuhi, berarti kita ngomong frekuensi dong. Bagaimana cara frekuensi itu naik lagi ke atas. Orang itu butuh mencintai dan dicintai. Nah, seks yang berkualitas adalah bagaimana pemenuhan biologis, termasuk pemenuhan self esteem, dicintai dan mencinta. Supaya kalau dia sudah ngelewatin tahap ini, dia bisa aktualisasi diri jadi orang yang lebih produktif. 

Tadi dikatakan, tak apa nggak olahraga, tapi rajin melakukan hubungan seks. Disebutkan juga, kalau ada orang seksnnya jarang, olahraga nggak pernah, menderita banget hidupnya. Apakah itu artinya berhubungan seks sama manfaatnya dengan berolahraga? Jika iya, bagaimana rasionalisasinya?

Olahraga itu membuat individu jadi memiliki...keluar endorfinnya. Nah, hubungan seks yang berkualitas itu juga seluruh endorfin disiram oleh otak ke dalam...ke seluruh tubuh. 

Bedanya gini...kenapa orang bilang, kalau berhubungan seks setiap hari, orang itu kok rambutnya jadi lebih hitam, mukanya jadi lebih bercahaya dan segala macam.

Apakah benar? Benar! Tapi yang berkualitas. Karena kalau nggak berkualitas, semua PSK juga berhubungan seks setiap hari. Tapi kan nggak sehat, nggak happy, nggak juga tambah lebih cakep kan...kecuali dandan. Nah apa yang terjadi...itu karena hubungan seksnya nggak ada endorfinnya. Karena nggak berkualitas, nggak ada mencintai dan dicintai. 

Jadi nggak bisa...yuk kita berhubungan seks setiap hari. Harus ada investasi emosinya. Ada yang bilang enak hubungan seks dengan si ini, heboh segala macam. Apakah itu ada endorfinnya? Nggak juga, karena tidak berkualitas kan. Kalau tidak ada rasa dicintai dan mencintai percuma. Ada kan orang berhubungan seks, badannya sama si A, pikirannya sama si B. 

Jadi tataplah mata pasangan Anda saat berhubungan seks. Saling bertatapan, agar seksnya berkualitas. (wow/jpnn) 

REMPAH-rempah bukan sekadar penyedap rasa. Lebih dari itu, tumbuhan endemik Indonesia ini punya khasiat membangkitkan gairah seks. Sejauh


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News