18 Wong Kito Ikut Terjun ke Laut
Senin, 31 Januari 2011 – 05:06 WIB

18 Wong Kito Ikut Terjun ke Laut
Tim KNKT terus melakukan investigasi mencari tahu penyebab kebakaran. Ada dugaan musibah itu terjadi akibat salah satu bus penumpang di dalam dek terbakar, lalu menjalar ke bus lain. Sejumlah saksi korban yang ikut dalam perjalanan itu mengungkapkan bahwa terjadi dua kali ledakan besar sebelum api menjalar ke atap kapal. Kondisi spontan panik, namun sebagian penumpang takut melompat ke laut di tengah kegelapan dinihari menjelang subuh itu.
“Kami sudah memeriksa sejumlah pihak yang diduga mengetahui kebakaran ini. Investigasi akan terus kami lakukan hingga 30 hari ke depan,” kata Alex Nur Wahyudi, salah seorang anggota KNKT, kemarin.
Penelitian ini dibagi dua tim besar, tim investigasi pendahuluan yang memeriksa kronologis kebakaran, dan tim kedua yang menganalisa dan membuat kesimpulan. “Semua informasi yang ditemukan dan diterima oleh tim investigasi sifatnya menjadi bahan evaluasi. Untuk tim pendahuluan, misalnya, tugasnya mengumpulkan data soal kronologis dan mengecek sejumlah titik asal api di kapal,” kata Alek.
Investigasi belum bisa dilakukan di atas kapal, karena api belum sepenuhnya padam. Api dan asap hitam masih tampak mengepul di hari kedua pasca-kebakaran pukul 04.00 Wib, Jumat (28/1). “Api masih ada di atas kapal, belum padam semua. Investigasi belum bisa dilakukan secara penuh. Tapi kami berusaha mengumpulkan data sebanyak-banyaknya, termasuk berupaya menaiki kapal,” katanya.
JAKARTA – Dari 438 penumpang korban kebakaran kapal feri KMP Teduh Laut II di perairan Selat Sunda, perbatasan laut Banten dan Lampung, 18
BERITA TERKAIT
- Dukung Asta Cita, Pemprov Sumsel Selaraskan Program 3 Juta Rumah dengan Visi Misi HDCU
- Bali Tolak Ormas GRIB Hercules, Kalimat Giri Prasta Tegas
- Identitas 12 Korban Tewas Akibat Kecelakaan Maut Bus ALS
- Kronologi Mobil Nissan Tabrakan Beruntun di Bandung, Pelajar Tewas setelah Terseret 80 Meter
- Bea Cukai-Tim Gabungan Gagalkan Penyelundupan 127 Kg Sabu-Sabu di Aceh
- Perahu Terbalik Diterjang Ombak Besar, Satu Nelayan Pesisir Barat Hilang