2 Indikasi Perekonomian Indonesia Segera Membaik

”Tahun 2018 penuh tantangan. Namun, kami berhasil melewati dan mempertahankan posisi kami dengan baik,” sebutnya.
Presiden Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Legowo Kusumonegoro mengakui kondisi makro ekonomi Indonesia di kuartal I dan II tahun ini masih dibayang-bayangi ketidakpastian. Hal itu terutama terjadi karena imbas faktor eksternal dan internal.
”Faktor eksternalnya adalah masih alotnya penyelesaian perang dagang AS dan Tiongkok,” sebutnya.
Sementara itu, faktor internal adalah belum adanya keputusan tetap mengenai Presiden RI 2019–2024.
Dua faktor tersebut, kata Legowo, memengaruhi keputusan investor untuk menanamkan modalnya.
”Semua investor masih wait and see. Kondisinya masih sama dengan 2018. Jadi, saat ini bukan masa yang menyenangkan bagi dunia investasi di Indonesia,” cetusnya.
Tahun lalu hampir semua instrumen investasi kinerjanya menurun. Namun, terlepas dari itu semua, jumlah aset kelolaan dan investor di Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) tahun lalu masih meningkat.
”Selama 2018, dana kelolaan MAMI meningkat menjadi Rp 68,1 triliun dan lebih dari 16.400 investor telah bergabung menggunakan solusi investasi kami,” jelasnya. (ken/c25/oki)
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Manulife Indonesia Jonathan Hekster optimistis kondisi ekonomi segera kembali membaik.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Pemerintah Optimistis Penguatan Ekonomi Syariah Mendongkrak Target Pertumbuhan 8% di 2029
- Perputaran Uang Judol Capai Rp1.200 Triliun, DPR: Ganggu Pertumbuhan Ekonomi
- Kinerja 2024 Moncer, Jasindo Perkuat Peran Pertumbuhan Ekonomi Nasional & Literasi Asuransi
- Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Kanwil Bea Cukai Jakarta Beri Fasilitas TBB ke Perusahaan Ini
- Analis Sebut Kans Ekonomi Indonesia Alami Perkembangan Progresif