2 Kendala Utama Pelaku UMKM

jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Asosiasi Perajin Batik Indonesia (APBI) Jawa Timur menargetkan perputaran uang dalam kegiatan Pameran Batik Bordir & Aksesoris Fair ke-12 tahun 2017 yang digelar di Grand City Surabaya mencapai Rp 7 miliar.
Nominal tersebut naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 6,6 miliar.
Pasalnya, APBI Jatim mengklaim para perajin batik di Jawa Timur sudah membuat motif maupun desain batik yang sudah up to date dan sesuai selera masyarakat.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, pemerintah terus mendorong pengusaha yang bergerak di bidang industri usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mampu menciptakan produk yang berkualitas, dan bisa bersaing di pasar global.
“Saya melihat industri pengusaha sudah meningkatkan berkualitas produknya, karyanya juga unik, dan harganya lebih murah dibanding lainnya. Masyarakat sekarang juga sangat bangga menggunakan batik,” terang Pakde Karwo, sapaan akrabnya, Rabu (10/5).
Dia mengatakan, tugas pengusaha adalah memastikan produksi baik.
Pemerintah yang akan membantu memberikan skema pembiayaan murah.
Saat ini, skema pembiayaan murah telah dilakukan melalui dana bergulir dengan bunga kredit enam persen lewat PT Bank Jatim maupun PT Bank UMKM.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Asosiasi Perajin Batik Indonesia (APBI) Jawa Timur menargetkan perputaran uang dalam kegiatan Pameran Batik Bordir
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM
- Telkom Siap Gelar Digiland 2025 Seusai dapat Dukungan dari Gubernur DKI Jakarta
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif
- Bea Cukai Dukung UMKM di Bekasi dan Makassar Tembus Pasar Ekspor Lewat Kegiatan Ini