2 Kendala Utama UMKM Lokal Kesulitan Rambah Pasar Ekspor

Dia menyebutkan, baru-baru ini pihaknya telah mendapatkan buyer ekspor untuk beberapa produk UMKM.
Buyer ekspor ke Tiongkok dan Swiss telah menyatakan minatnya. Mereka mengklaim beberapa produk UMKM dari Balikpapan memiliki pasar di sana.
Menurutnya, Balikpapan yang memiliki misi pembinaan dari sektor perdagangan UMKM menilai perluasan pasar ini bisa menjadi angin segar.
“Beberapa produk UMKM tersebut adalah cake salak, bonting, dan peyek kepiting. Saat ini kami terus melakukan komunikasi. Peluang ini jangan sampai lepas,” ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya mengalami kendala masalah kuota dan kontinuitas produk.
Dia menyebutkan, buyer meminta kuota yang dikirim harus kontinuitas sesuai dengan permintaan.
“Di situ masalah kami. Beberapa pelaku UMKM masih belum bisa atau memiliki kemampuan produksi seperti itu. Sebab, itulah kenapa mereka masih mengandalkan pasar lokal. Ketika ada permintaan luar negeri dengan jumlah besar kami kewalahan,” terangnya. (aji/tom/k18)
Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, mulai melirik pasar internasional.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Pameran Rantai Dingin dan Logistik Terbesar di Indonesia Resmi Dibuka, Ini Targetnya
- Bea Cukai Kawal Ekspor Perdana 8,9 Ton Sekam Bakar PT Minaqu Indonesia ke Belanda
- Waka MPR Eddy Soeparno Optimistis MBG hingga Kopdes Merah Putih Bikin Ekonomi Tumbuh
- UMKM Binaan PT Pertamina Patra Niaga Jadi Penjaga Warisan Batik Tulis Tasikmalaya
- Bea Cukai Fasilitasi Ekspor Perdana 29.460 Karton Sarden Kaleng Banyuwangi ke Afrika & UEA
- 1 Mart Buka Gerai Ritel Perdana di Indonesia, Ada Rencana Ekspansi ke China