2 Tahun Sempat Ditutup, Rinjani Kembali Memanggil

2 Tahun Sempat Ditutup, Rinjani Kembali Memanggil
Danau Segara Anak pada malam hari dari Puncak Plawangan, Gunung Rinjani. Foto: Antara/Riza Fahriza

Kondisi demikian terjadi dari Pos IV menuju Plawangan. Pendaki harus melewati Tanjakan Penyesalan. Mungkin diberi nama itu, supaya pendaki tak menyesal. Ya sama sekali tak ada bonus untuk menarik nafas. Kemiringan 60 derajat harus dilewati.

Tapi jangan berkecil hati dahulu, jika menoleh ke belakang. Terpampang pemandangan indah. Untaian bukit tinggi melingkar, yakni, Bukit Pergasingan dan Bukit Anak Dara.

Sesekali angin mengusir kabut yang menutupi punggungan menuju puncak. Membuka tabir sesungguhnya keindahan Rinjani. Angin dari lembah yang naik ke punggungan gunung membuat diri terasa kecil di hadapan Allah SWT.

Jangan bangga dulu selepas melewati Tanjakan Penyesalan. Tiada ampun lagi, tanjakan serupa sudah menganga di hadapan mata. Tak ada rasa untuk menyerah, semua harus dilewati pendaki meski nafas tersengal-sengal.

Menuju Puncak Plawangan, tanjakan terjal dengan di kiri, jurang menganga. Harus membuat pendaki ekstra hati-hati hingga sampailah di Puncak Plawangan. Paling tidak membutuhkan waktu sekitar 3 jam lagi untuk mencapai puncak.

"Memang tak ada bosan-bosannya mendaki Gunung Rinjani ini. Saya pernah daki pada 2006, tapi selalu ingin datang lagi," kata seorang pendaki asal Kota Bandung yang saat ini menetap di Pulau Bali, Nurlaela Ramli.

Ia datang bersama suaminya Rifki Areadi yang sama-sama pendaki gunung dan anggota dari organisasi pecinta alam yang sama, Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam (PMPA) Palawa Universitas Padjadjaran (Unpad).

Dia mengaku keeksotikan alam dari awal pendakian sampai Plawangan dan Danau Segara Anak, menjadi daya tarik tersendiri.

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani bersama Pemprov NTB membuka pendakian ke Gunung Rinjani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News