20 Kali Beraksi, Penjahat Berbelati Ditangkap

20 Kali Beraksi, Penjahat Berbelati Ditangkap
20 Kali Beraksi, Penjahat Berbelati Ditangkap
Berdasarkan keterangan pelaku saat diinterogasi di Mapolsekta, modus operandi dengan berbagai cara, mulai dari memepet korban hingga mengancam membunuh korban. Ompong, otak pelaku, menuturkan, cara yang paling sering dilakukan ialah memepet korban lalu mengeluarkan senjata tajam untuk mengancam korbannnya. "Awalnya, kami meminta harta benda, handphone, dan tas mereka. Biasanya saya beraksi berdua dengan Ud, Ww dan Sa," bebernya.

Diakui pula, dalam setiap aksi, Ompong cs selalu membekali diri dengan senjata tajam seperti sangkur, belati, hingga samurai. "Yah, untuk menakut-nakuti saja," ucap Ompong lagi. Lama kelamaan, Ompong cs menaikkan level sasaran rampasannya yaitu motor korban.

Alasannya, hasil rampasan dompet, handphone, dan harta lainnya, hanya sedikit jika dibagi empat. "Akhirnya kami mengarah ke motor-motor. Caranya ya sama. Kadang juga dengan cara pura-pura berserempetan dengan sasaran kami. Mereka pasti berhenti. Nah, pas itulah, kami meminta mereka menyerahkan motornya. Tentunya pakai ancaman senjata tajam," ucapnya.

Ompong menjelaskan, motor-motor hasil rampasan tersebut biasanya dijual ke daerah luar Kota Bandung, seperti wilayah Kab. Bandung, dan Kab. Bandung Barat. Satu motor biasa dijual dengan harga bervariasi mulai Rp 500 ribu hingga Rp 2,5 juta. "Tergantung kondisinya," katanya. (dhi/sam/jpnn)


BANDUNG - Komplotan penjahat yang biasa menggunakan berbagai jenis senjata tajam saat beraksi, dicokok Unit Reskrim Polsekta Babakan Ciparay, Bandung.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News