20 Kampus Vokasi dan 80 SMK Jadi Pionir Program D2 Jalur Cepat

20 Kampus Vokasi dan 80 SMK Jadi Pionir Program D2 Jalur Cepat
Dirjen Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto.Foto/Ilustrasi.

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadikan dua program pendidikan sebagai salah satu andalan dan terobosan untuk memaksimalkan penyerapan lulusan vokasi ke dunia usaha dunia industri (DUDI).

Kedua program itu yakni SMK – Diploma Dua (D2) jalur cepat dan peningkatan program studi Diploma Tiga (D3) menjadi sarjana terapan (Diploma Empat-D4).

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto mengatakan, program jalur cepat SMK-D2 merupakan realisasi skema sambung-suai dunia pendidikan dan DUDI yang melibatkan tiga pihak yaitu SMK, Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV), dan DUDI.

PTV yang dimaksud bisa berupa politeknik, akademi komunitas, universitas/institut, dan sekolah tinggi yang memiliki program D2.

"Prinsip dasar program ini harus berbasis kebutuhan nyata dari DUDI, yakni lulusan dengan kompetensi hard skills dan soft skills tinggi serta berkarakter yang memiliki mental siap kerja dan siap belajar sepanjang hayat," kata Wikan Sakarinto di Jakarta, Selasa (15/12).

Program ini mendorong peserta didik SMK bisa lebih cepat mendapatkan kompetensi yang lebih tinggi melalui mekanisme praktis, disertai dengan gelar atau level ijazah lebih tinggi.

Skemanya, siswa menempuh enam semester di SMK dan tiga semester menjadi mahasiswa di level pendidikan tinggi. "Jadi, pengalaman bekerja di industri akan lebih banyak,” ujarnya.

Pada pelaksanaan tahap awal, tercatat 20 PTV, lebih dari 80 SMK, dan 35 DUDI yang siap berkomitmen untuk menjadi pionir dalam mewujudkan program ini.

Sebanyak 20 perguruan tinggi vokasi dan 80 SMK bersama 35 industri akan jadi pilot project program diploma dua jalur cepat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News