20 Tahun Bom Bali, Korban Bicara soal Trauma yang Belum Hilang
"Namun dengan semakin berkembangnya waktu saya belajar untuk memaafkan," katanya Sastra Wijaya dari ABC Indonesia.
"Saya serahkan kepada negara untuk bagaimana menghukum mereka."
Tidak pernah ke lokasi selama 20 tahun
Deci Ketut Rudita adalah salah seorang korban ledakan di Sari Club tersebut ketika mobil yang ditumpanginya berada persis di depan tempat kejadian.
Karena peristiwa tersebut, Deci mengalami luka bakar sekitar 30 persen dan cedera lain yang parah di bagian matanya.
Walau ia sekarang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian, Deci mengaku tidak pernah melewati atau mengunjungi tempat tersebut selama 20 tahun terakhir.
"Saya tidak pernah ke sana sejak peristiwa itu ... saya ingin mengubur kisah yang mengerikan tersebut dengan tidak pergi ke sana."
"Sampai sekarang perasaan saya tetap sama, saya merasa tidak ada kepentingan untuk mendatangi lokasi kejadian."
Walau tidak pernah mendatangi tempat tersebut Deci Ketut Rudita mengatakan mengenang peristiwa tersebut perlu dilakukan.
Kadek Wina Pawani masih berusia lima tahun ketika ayahnya, Kadek Sumerawat, yang bekerja sebagai pengemudi menjadi salah satu korban bom Bali tahun 2002.
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka