20 Tahun Menabung, Tukang Pijat Akhir Naik Haji

20 Tahun Menabung, Tukang Pijat Akhir Naik Haji
Tukang pijat naik haji. Foto: Pojokpitu/JPG

jpnn.com, SIDOARJO - Djumilah, seorang wanita berprofesi sebagai tukang pijat berhasil berangkat menunaikan ibadah haji. Dia berangkat naik haji masuk dalam kloter 70 Sidoarjo.

Dia diberangkatkan Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo menuju Embarkasi Sukolilo Surabaya.

Keberangkatan Djumilah diiringi isak tangis para keluarga hingga para tetangganya.

Rasa haru tersebut diungkapkan Basuki, suami Djumilah saat memberangkatkan sang istri menuju tanah suci.

Basuki mengungkapkan Djumilah seorang wanita yang berprofesi sebagai tukang pijat keliling selama 20 tahun lamanya.

Setiap mendapat pesanan memijat, Djumilah tidak pernah memasang tarif. Semua dilakukan dengan ikhlas, karena berkeinginan menunaikan ibadah haji.

"Dari hasil memijat itu menyisahan penghasilannya untuk ditabung selama 10 tahun lamanya dengan mengangsur Rp 500 ribu per bulan," ujar Basuki.

Meski demikian, Djumilah hanya bisa berangkat sendiri tanpa ditemani sang suami karena masih mengurusi anak-anaknya.

Tukang pijat dengan penghasilan tidak tetap selama 20 tahun berusaha menabung untuk naik haji.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News