20 Tahun Reformasi di Mata Pelaku Sejarah 1998

20 Tahun Reformasi di Mata Pelaku Sejarah 1998
20 Tahun Reformasi di Mata Pelaku Sejarah 1998

Bagaimana Anda bisa ditangkap dan dipenjarakan oleh rezim Soeharto?

20 Tahun Reformasi di Mata Pelaku Sejarah 1998 Photo: Almarhum Ahmad Taufik (menggendong putra pertamanya) dan Eko Maryadi di Penjara Salemba, 1995. (Anonim)

Tidak lama setelah berdiri AJI menerbitkan tabloid ilegal Independen dan ketika iti AJI membutuhkan reporter untuk menjalankan tabloid Independen itu. Saya diajak untuk terlibat.

Tabloid Independen ini dirancang sebagai tabloid perlawanan komunitas Pers. Jadi kami hendak menunjukan begini loh pers yang bebas itu. Kita bisa mengkritik Soeharto, kita juga mengkritik Harmoko Menteri Penerangan ketika itu yang memalaki seluruh perusahaan media dan meminta saham 5% untuk mendapatkan Surat Ijin Usaha Percetakan dan Penerbitan (SIUPP).

Dan Tabloid Independent ketika itu didukung oleh banyak jurnalis di berbagai daerah yang juga melawan sikap represif pemerintah terhadap pers.

Wartawan saat itu menulis berita dalam 2 versi. Satu versi adalah naskah berita yang sudah dihaluskan dan ini yang diterbitkan oleh media mainstream ketika itu. Sementara satunya lagi versi naskah berita apa adanya, inilah yang kami terbitkan.

Jadi karena ditulis apa adanya, publik jadi benar-benar mendapat informasi yang sesungguhnya. Itulah kenapa kemudian Tabloid Independen meledak bahkan sampai di foto kopi.

Dan karena itu juga kantor kami digerebek aparat,saya dan teman saya almarhum Ahmad Taufik ditangkap dan Danang, office boy yang tinggal di kantor AJI ketika itu.

Kami dianggap menerbitkan dan menyebarkan publikasi tanpa izin atau tanpa SIUPP yang isinya mengkritik pemerintah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News