2.000 Nyawa Melayang, Disebut Genosida Presiden Berang

2.000 Nyawa Melayang, Disebut Genosida Presiden Berang
Rodrigo Duterte. Foto: AFP

Namun, tiga polisi yang berhadapan dengan pria tidak bersenjata itu tetap memuntahkan timah panas dari pistolnya. Kini publik menuntut keadilan.

Rachelle Bermoy, kekasih Sison, menggugat pemerintah atas kematian lelaki yang dicintainya itu. ’’Dia ditembak 14 kali,’’ katanya tentang aksi koboi polisi di F. Muñoz Street, Kota Pasay, tersebut.

Kepada media, Bermoy menegaskan bahwa Sison bukan pengedar narkoba atau pecandu. Polisi pun langsung menanggapi dengan baik keluhan Bermoy dan menonaktifkan tiga polisi yang diduga membunuh Sison.

Kemarin (30/8) media menyebarluaskan foto Sison yang bersemayam di dalam peti. Di atas peti tersebut, ada seekor anak ayam yang bebas berjalan ke sana-sini. 

’’Anak ayam itu sengaja diletakkan di sana sebagai simbol pencarian keadilan,’’ papar salah seorang kerabat Sison. (AFP/Reuters/AP/theinquirer/hep/c15/any)


MANILA – Meski banyak kritik dan kecaman dari dalam serta luar negeri terkait program antikriminalitas yang dicanangkan, Presiden Filipina


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News