20.000 Ton Beras Vietnam Masuk Banyuwangi

20.000 Ton Beras Vietnam Masuk Banyuwangi
Beras

Selain menyiapkan alokasi tambahan serta bongkar muat dan pelayanan pemanduan penundaan kapal, Pelindo menargetkan proses kegiatan bongkar beras tersebut berlangsung selama 10 hingga 12 hari.

"Sebagaimana batas minimum kinerja bongkar muat yang ditetapkan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (DJPL) untuk Pelabuhan Tanjung Wangi, yakni 25 ton per gang per jam (T/G/H)," jelas Lina.

Kepala Bulog Banyuwangi David Susanto menerangkan, pihaknya hanya menjalankan tugas sebagai transit beras impor dengan jumlah 10.000 sampai 20.000 ton.

Selanjutnya, beras ditimbun dulu di gudang Bulog Ketapang I, gudang Bulog Ketapang II, dan gudang Bulog Lemahbang Kulon.

"Selanjutnya, beras kami distribusikan kembali. Untuk saat ini, Banyuwangi cukup beras hingga akhir 2018. Jadi, beras impor yang sedang dibongkar itu hanya transit untuk kepentingan wilayah Indonesia Timur," ucap Susanto. (kri/aif/c17/diq/jpnn)


Beras Vietnam akan didistribusikan kembali ke beberapa wilayah di Indonesia bagian timur.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News