2016 Indonesia Bebas Bencana Asap

2016 Indonesia Bebas Bencana Asap
Menteri LHK Siti Nurbaya saat mencoba peralatan pemadam titik api di lahan gambut, dalam salah satu kunjungan kerjanya ke daerah. Foto for JPNN.com

Penurunan Drastis Titik Api 

Jumlah hotspot tahun 2016 dibanding tahun 2015 (Periode 1 Januari-9 Desember) dari pantauan satelit NOAA18/19 mengalami penurunan dari 21.847 titik tahun lalu, menjadi 3.844 titik pada tahun 2016.

Di Riau, pada periode yang sama tahun 2015 terdapat 1.924 titik api, sementara tahun ini turun jadi 371 titik. Sedangkan di Kalteng, dari 4.283 titik api tahun lalu, turun menjadi 257 titik api pada tahun ini.

Sementara berdasarkan satelit TERRA/AQUA (NASA), dengan periode yang sama, terlihat jumlah hotspot tahun 2016 berkurang banyak. Tahun sebelumnya tercatat 70.252 titik api, tahun ini menjadi 3.814 titik api.

''Penurunan yang cukup signifikan itu tidak terlepas dari upaya tiada henti tim terpadu di lapangan. Mereka bekerja tanpa mengenal hari libur bahkan sampai bermalam di lokasi untuk menjaga titik api tidak meluas. Lokasi yang sulit dijangkau melalui jalur darat, dilakukan pemadaman melalui jalur udara,'' kata Menteri LHK, Siti Nurbaya.

Untuk memaksimalkan upaya pengendalian Karhutla, Pemerintah Provinsi juga sudah menetapkan Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Asap akibat Karhutla, seperti di Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jambi dan Kalimantan Selatan.

Selain itu dilakukan patroli terpadu sebagai upaya mensinergikan para pihak dalam pencegahan Karhutla sampai pada tahap tapak (masyarakat). Patroli Terpadu melibatkan unsur Manggala Agni, Polhut, TNI, POLRI, pers, LSM dan aparat desa/tokoh masyarakat.

Pelaksanaan patroli berbasis komando bertingkat dengan operasional Posko Desa, Posko Daops, Posko tingkat Provinsi (Balai Besar/Balai KSDA/TN) dan Posko Nasional di KemenLHK.

CATATAN sejarah baru ditorehkan pemerintahan saat ini. Setelah hampir dua dekade, akhirnya masyarakat di kawasan rawan kebakaran hutan dan lahan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News