2018, Indonesia Akan Ekspor Jagung Komposit 500 Ribu Ton

2018, Indonesia Akan Ekspor Jagung Komposit 500 Ribu Ton
Tampak komoditas jagung siap diekspor ke sejumlah negara. Kementan menargetkan akan mengekspor jagung sebanyak 500 ribu ton ke sejumlah negara tahun ini. Foto: Humas Kementan

Dalam pertemuan tersebut, Mentan mewajibkan industri pakan ternak untuk terlibat langsungmeningkatkan produksi jagung, dan bermitra dengan kelompok tani dalam koordinasi dinas pertanian, provinsi dan kabupaten. Kegiatan ini diiringi dengan pembatasan impor jagung.

Kebijakan Menteri Pertanian tersebut terbukti, membuahkan hasil yang ditandai dengan turunnya impor jagung Indonesia,. Pada tahun 2016, periode Januari hingga Oktober, hanya 130.677 ton berdasarkan data BPS. Ini menunjukkan penurunan impor jagung, yang sangat tajam bila dibandingkan periode 2010 hingga 2015. Tahun 2016 tercatat sebagai impor jagung yang terendah, kurun waktu lima tahun.

Selanjutnya, Mentan Amran Sulaiman, tidak langsung berdiam diri. Ia mendorong peningkatan produksi jagung petani karena pasti berdampak pada nilai jual jagung petani. Hal itu dilakukan sebelum menjadi masalah.

Mentan kemudian menghadap Presiden Jokowi meminta Perpres, untuk penetapan harga dasar. Dalam waktu satu pekan, Peraturan Presiden tentang Harga Dasar Pembelian Jagung Petani Rp 3150 per kilogram, kadar air 15 sampai 20 persen.

Perpres, harga dasar pembelian jagung petani oleh pemerintah (BULOG), diyakini menjadi pemicu, meningkatnya luasan tanam jagung di berbagai provinsi, terutama Sentra Nasional, seperti Gorontalo yang sudah ekspor hingga periode Mei 2018 sebesar 80 ribu ton, Sulawesi Selatan hingga Mei 2018 mencapai 70 ribu ton, menyusul Nusa Tenggara Barat, menargetkan ekspor hingga 200 ribu ton.

Dari pencapaian tersebut, tidak bermimpi atau mengada-ada, Indonesia menargetkan ekspor jagung sebesar 500 ribu ton tahun ini.

Mentan Amran Sulaiman, tidak hanya, tinggal diam. Dalam berbagai lawatan ke kawasan ASEAN, Mentan selalu menawarkan Produksi Petani Indonesia.

Menurut Mentan, Kawasan Asean menjadi peluang pasar Ekspor Komoditas Pertanian, karena selain Indonesia, dekat dari sisi geografis, dan secara ekonomis, harga yang ditawarkan Indonesia jauh lebih murah bila diimpor dari mancanegara.

Indonesia menargetkan Jepang sebagai negara tujuan ekspor komoditas jagung. Sebab negeri ini sangat superketat dalam menetapkan standar produk yang bisa diimpor

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News