21 WNA Timteng di Papua Mulai Depresi, Mogok Makan sampai Naik Tower

21 WNA Timteng di Papua Mulai Depresi, Mogok Makan sampai Naik Tower
Mojtaba Pedram Jadidi menunjukkan surat-surat imigrasinya. Foto: Denny/Cenderawasih Pos

Proses terhadap para WNA ini menurut Eko masih dilakukan oleh Imigrasi dan proses tersebut tentunya membutuhkan waktu agak lama. 

Dari 21 WNA yang ditampung di Rudenim Jayapura saat ini, menurut Eko tiga orang di antaranya termasuk Mojtaba Pedram Jadidi sudah berstatus sebagai pengungsi. 

“WNA ini masih menunggu proses lebih lanjut dan memang agak lama. Prosesnya bisa dipulangkan ke negara asal atas permintaan yang bersangkutan atau dipundahkan ke Rudenim lain atau dipindahkan ke negara ketiga yang mau menampung mereka. Ini yang sedang diproses dan tentunya membutuhkan waktu yang agak lama,” kata Eko.

Untuk pemindahan ke negara pihak ketiga menurut Eko tidak semudah membalikan telapak tangan. “Kalau dipindahkan ke negara ketiga prosesnya lebih rumit dan memakan waktu yang lebih lama,” tuturnya.

Disinggung mengenai aksi mogok makan yang dilakukan oleh Mojtaba Pedram Jadidi, Eko mengatakan bahwa hal ini merupakan hak dari yang bersangkutan. Namun yang jelas Rudenim Jayapura menurutnya tetap memberikan pelayanan baik berupa makanan maupun pelayanan kesehatan sesuai dengan standar internasional.

“Selama mereka ditampung di Rudenim jayapura kami tetap memberikan pelayanan makan dan minum termasuk menyediakan tenaga medis sesuai dengan standar intrnasional,” ujarnya.

Terpisah, Paur Humas Polres Jayapura Jahja Rumra mengaku belum menerima laporan percobaan bunuh diri dari dua WNA yang ditampung di Rudenim Jayapura.

Jahja Rumra mengatakan, pihaknya hanya mendapat laporan adanya WNA yang menaiki tower komunikasi di Rudenim beberapa waktu yang lalu. 

JAYAPURA - Sebanyak 21 warna negara asing (WNA) asal Timur Tengah (Timteng) di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Provinsi Papua mengaku belum mendapatkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News