250 Ribu Orang Kehilangan Tempat Tinggal Setelah Ledakan di Beirut

250 Ribu Orang Kehilangan Tempat Tinggal Setelah Ledakan di Beirut
Sukarelawan membersihkan jalan-jalan menyusul ledakan di area pelabuhan Beirut, Lebanon, Rabu (5/8). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamed Azakir/nz/cfo

jpnn.com, BEIRUT - Diperkirakan sekitar 250.000 warga di Beirut telah kehilangan tempat tinggal setelah ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, Selasa malam lalu.

Gubernur Beirut, Marwan Abboud mengatakan kepada berita MTV bahwa antara 200.000 dan 250.000 orang telah kehilangan rumah dan pihak berwenang berupaya menyediakan makanan, air, dan tempat tinggal untuk mereka.

"Kami kehilangan 10 anggota Brigade Pemadam Kebakaran Beirut dan kerusakan berkisar antara 3 miliar hingga  5 miliar dolar US, bahkan mungkin lebih," katanya.

Gubernur Marwan Abboud  mengungkapkan pihak keamanan sejak 2014 sudah memperingatkan kemungkinan ledakan di gudang pelabuhan itu karena bahan peledak yang sangat besar itu disimpan dengan cara yang benar untuk memastikan keselamatan publik.

Sementara itu sebuah yayasan dari Turki, yaitu Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH) telah mengirimkan bantuan tenaga ke Beirut  untuk mencari korban yang selamat. 

Jarak Turki ke Lebanon tidak terlalu jauh, lama penerbangan antara 2 hingga tiga jam.

Anggota kelompok IHH sejak pagi sudah ikut menggali  puing-puing untuk mencari orang dan menemukan mayat, dan kelompok itu memobilisasi dapur di sebuah kamp pengungsi Palestina di pinggiran Kota Beirut untuk mengirimkan makanan kepada mereka yang membutuhkan, kata Mustafa Ozbek, seorang pejabat yang berbasis di Istanbul dari kelompok itu.

"Kami menyediakan bantuan dengan satu ambulans untuk memindahkan pasien. Kami dapat memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit," katanya.

Ledakan besar setara gempa di Beirut Lebanon menghancurkan banyak bangunan dan tempat tinggal warga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News