2.500 Warteg di Depok Tutup Akibat Pandemi

2.500 Warteg di Depok Tutup Akibat Pandemi
Aktivitas di rumah makan (warteg). Foto : Ricardo

jpnn.com, DEPOK - Sebanyak 2.500 pengusaha warteg di Kota Depok kolaps selama pandemi.

Meski pandemi mulai melandai, tetapi belum ada tanda-tanda warteg mulai bangkit kembali.

Ketua Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan walaupun di Jakarta dan Bekasi sudah mulai berangsur-angsur membaik, tetapi warteg di Depok belum ada tanda-tanda tersebut.

"Dari kurang lebih 5.000 Warteg yang ada di Kota Depok, hampir 50 persen yang terdampak, artinya sekitar 2.500 warteg," kata Mukroni saat dihubungi JPNN.com, Jumat (5/11).

Menurutnya, butuh waktu lama untuk membuat bisnis warteg kembali normal.

"Warteg di Jakarta dan Bekasi sudah berangsur membaik, tetapi Depok sepertinya awal tahun 2022 baru mulai berusaha naik kembali," bebernya.

Mukroni menyebut salah satu faktornya yaitu daya beli masyarakat yang masih kurang akibat dari pandemi yang berkepanjangan.

Oleh sebab itu, dia berharap pemerintah bisa segera memberi solusi untuk bisnis warteg.

Sebanyak 2.500 warteg di Depok mengalami kolaps alias bangkrut selama pandemi covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News