281 Korban Meninggal, 11.687 Orang Mengungsi

281 Korban Meninggal, 11.687 Orang Mengungsi
Tim penyelamat mencoba mengidentifikasi korban tsunami Selat Sunda di Carita. Foto: Azwar Bachtiar/AFP

jpnn.com, BANTEN - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mendata korban tsunami Selat Sunda, yang menerjang Lampung dan Banten. Sejauh ini, tercatat sebanyak 281 meninggal akibat bencana tersebut.

"Evakuasi korban tsunami dilanjutkan. 281 meninggal, 1.016 luka-luka dan 57 hilang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan yang diterima, Senin (24/12).

Penanganan darurat terus dilakukan di daerah yang terdampak tsunami di Selat Sunda. Prioritas penanganan darurat saat ini adalah koordinasi, evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, pelayanan kesehatan, penanganan pengungsi, perbaikan darurat sarana prasarana yang rusak.

Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hari ini pada pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi.

Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak. "Korban dan kerusakan ini terdapat di lima kabupaten terdampak yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran. Jadi wilayah di Provinsi Banten dan Lampung yang berada di Selat Sunda. Daerah pesisir di Kabupaten Pandeglang adalah daerah yang paling banyak jumlah korban dan kerusakannya dibandingkan daerah lain," jelas dia.

Kemungkinan data korban dan kerusakan masih akan bertambah mengingat belum semua berhasil didata. Pendataan masih terus dilakukan oleh petugas.

Dari 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang tersebar di lima kabupaten terdampak. Di Kabupaten Pandeglang tercatat korban 207 orang meninggal dunia, 755 orang luka-luka, tujuh orang hilang, dan 11.453 orang mengungsi.

Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 hotel dan vila rusak, 60 warung makan dan toko rusak, 350 perahu atau kapal rusak, dan 71 unit kendaraan rusak.

Diduga masih ada korban yang berada di bawah reruntuhan bangunan dan material yang dihanyutkan tsunami Selat Sunda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News