29 Balita Menderita Gizi Buruk
Kamis, 22 Maret 2012 – 08:54 WIB
"Kalau saluran itu dimanfaatkan setiap bulannya, seperti mendatangi Posyandu pasti akan mudah diketahui. Sehingga penanganannya juga bisa langsung," katanya.
Diungkapkan, tahun 2011 lalu, dari 128 balita bergizi kurang, 100 balita dipicu penyakit bawaan, yakni infeksi seperti SIPA. "Sisanya karena menderita penyakit lain seperti jantung, thalasemia, syaraf maupun genetika. Kalau yang murni karena kurang asupan makanan tidak kita temukan," tandasnya.
Upaya penanganan atau antisipasi, lanjut Supraptini, di antaranya dengan program tambahan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). Khusus untuk warga miskin, tahun 2012 dari APBD dianggarkan sekitar Rp 65 juta. Programnya dalam bentuk memberikan bubur sebanyak 59.500 saset, disalurkan lewat 39 Puskesmas yang ada.
Disamping itu dari APBN, katanya juga ada bantuan sebanyak tiga ton biskuit. Ini juga disalurkan lewat Puskesmas. "Termasuk diambilkan dari dana bantuan operasional kesehatan (BOK) di Puskesmas untuk petugas yang memonitor penyakit di masyarakat," katanya.
PURWOKERTO-Persoalan gizi buruk ternyata masih menjadi PR besar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas. Ini terlihat dari masih banyaknya angka
BERITA TERKAIT
- Kapan Pendaftaran CPNS 2024 & PPPK? Pemkab Sudah Siap
- Kabar Baik Progres Penetapan NIP PPPK 2023, Bagaimana Pembayaran Gaji?
- Tingkatkan PAD, Pemkot Serang segera Terapkan e-Parking
- 405 PPPK Magelang Dilantik, Sepyo: Harus Bersyukur karena Terpilih Menjadi ASN
- 689 PPPK Batam Terima SK, Ini Pesan Muhammad Rudi
- Ratusan PPPK 2023 Teken Kontrak Kerja, Serfianus: Mereka Siap Bekerja Secara Profesional