3 Hal Pernyataan Panas Jenderal Gatot Nurmantyo, 5 Poin Respons Istana

3 Hal Pernyataan Panas Jenderal Gatot Nurmantyo, 5 Poin Respons Istana
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Foto: YouTube/JPNN

2. Gatot Nurmantyo menyebut upaya membangkitkan PKI salah satunya dengan mengganti Hari Kelahiran Pancasila menjadi 1 Juni.

Padahal 1 Juni ini, menurut Gatot, adalah konsep Trisila dan Ekasila yang disampaikan Bung Karno.

"Mereka sudah investasi dulu, jadi secara tidak langsung hampir seluruh bangsa memperingati hari kelahiran Pancasila di tanggal 1 Juni," cetusnya.

3. Gatot mengaitkan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) dengan kebangkitan komunis. Menurut Gatot, RUU HIP sangat bertentangan dengan UUD 1945.

Dalam Pasal 29 UUD 1945 menyatakan bahwa dasar negara Indonesia adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Namun, di RUU HIP diganti keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Jadi yang dikatakan dasar adalah bahwa sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa itu yang mendasari sila ke-2, ke-3, ke-4 dan ke-5. Kemudian diganti keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini adalah manifesto yang disampaikan DN Aidit pada Tahun 1963," tegasnya.

Gatot mengatakan, RUU HIP itu secara nyata ingin mengubah Pancasila. Padahal dalam pembukaan UUD 1945 mengatakan bahwa dasar negara adalah Pancasila.

"Kalau diganti maka akan mengubah negara ini. Siapa lagi kalau itu bukan PKI. Anehnya sampai sekarang RUU HIP tidak hapus, hanya ditunda saja. Mereka bersikeras atas hal itu. Dasar inilah yang melatarbelakangi saya untuk bergabung bersama-sama rekan seperjuangan dalam KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia)," kata Gatot.

Pernyataan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo soal kebangkitan PKI, RUU HIP, ditanggapi pihak Istana Kepresiden.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News