3 Jenderal Diterjunkan Ungkap Penyerangan Terhadap Ulama

3 Jenderal Diterjunkan Ungkap Penyerangan Terhadap Ulama
Ulama se-Priangan Timur silaturahmi dengan aparat kepolisian dan TNI menyikapi maraknya aksi teror orang gila, di Ponpes An-Nur Jarnauziyah, Kota Tasikmalaya (14/2/2018). Ilustrasi Foto: Rangga Jatnika /Radar Tasikmalaya

”Kami sudah diinstruksi bahwa yang jelaskan pakar soal penyakitnya, kalau polisi malah nanti salah lagi,” terangnya.

Menurutnya, langkah tersebut diambil karena instruksi Presiden Jokowi. Serta, karena Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang memiliki perhatian yang besar dalam peristiwa-peristiwa tersebut.

”Polri dalam hal ini benar-benar ingin menciptakan keamanan,” terang jenderal berbintang tiga tersebut.

Bahkan, tidak hanya pengusutan peristiwa penganiayaan, namun langkah pencegahan berlanjutnya penganiayaan dan pengrusakan dirancang. Yakni, setiap Polda harus merapat dan melindungi ulama.

”Datangi dan lindungi agar tidak terulang. Saya sempat melihat ada mobil polisi di sebuah masjid tadi. Saya yakin ini sedang koordinasi mengamankan ulama,” papar Kasatgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) tersebut.

Pendataan terhadap orang dengan sakit kejiwaan itu juga ditempuh. Nantinya, di setiap rumah sakit jiwa akan didatangi kepolisian untuk mencari data pasien yang pulang.

”Kami akan telusuri satu per satu pasien, ini sudah pulang atau belum ke rumah. Atau, malah dipakai dan ada yang mengajari sesuatu,” ungkapnya.

Kerjasama dengan pemerintah daerah (Pemda), khususnya Satpol PP urgen dilakukan. Utamanya untuk melakukan razia terhadap orang dengan gangguan mental di daerah-daerah.

Tiga jenderal polri mendapat tugas mengungkap kasus penyerangan terhadap ulama, seterang-terangnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News