3 Tantangan Besar Produksi Pertanian Indonesia

3 Tantangan Besar Produksi Pertanian Indonesia
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko mengungkapkan tiga tangan besar produksi pertanian Indonesia. Foto: source for JPNN

Diharapkan para petani bisa melakukan pengelolaan pertanian dan manajemen keuangan terutama dalam konteks pertanian berkelanjutan.

Selain itu, adaptasi teknologi petani juga perlu dilakukan melalui pengembangan mesin pertanian yang sesuai dengan skala lahan kecil.

"Teknologi dapat mendukung produktivitas pertanian secara maksimal dengan juga memperhatikan keberlanjutan tanpa merusak kualitas lahan pada jangka panjang," katanya.

Permasalahan kedua, lanjut Moeldokok, adanya keterbatasan akses dan ketergantungan tinggi petani akan pupuk dan bibit subsidi pemerintah yang dialokasikan secara terbatas.

Kesulitan akses permodalan petani dalam membeli pupuk dan bibit berkualitas menyebabkan kebanyakan petani masih mengandalkan bantuan dari pemerintah.

"Walau sejatinya pemerintah memang telah mempersiapkan alokasi pupuk dan bibit bersubsidi di tiap daerah setiap tahunnya, tetapi inisiatif petani dalam meningkatkan produktivitasnya secara mandiri masih perlu terus dibangun sehingga tidak terjadi kelangkaan bibit maupun pupuk terutama ketika memasuki musim tanam," bebernya.

Moeldoko mengatakan untuk meningkatkan produktivitas petani lewat ketersediaan pupuk, dalam jangka pendek pasokan kalium sebagai bahan baku pupuk juga menjadi perhatian pemerintah yang dalam hal ini masih bergantung lewat impor.

"Dalam jangka panjang, pembangunan atau investasi fasilitas produksi bahan baku pupuk serta perbaikan sistem subsidi pupuk dan jaminan ketersediaan variasi kombinasi pupuk untuk kesesuaian dengan kondisi geografis juga diperlukan dalam menunjang produktivitas pertanian di Indonesia," ujar Moeldoko.

Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko mengungkapkan tiga tangan besar produksi pertanian Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News