3 Tempat di Indonesia Siap Daftar jadi Cagar Biosfer Dunia

3 Tempat di Indonesia Siap Daftar jadi Cagar Biosfer Dunia
Sidang ke-30 MAB-ICC UNESCO. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia menyodorkan tiga wilayah kepada Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) untuk mendapat pengakuan sebagai cagar biosfer baru.

Ketiga wilayah tersebut adalah Berbak Sembilang (Sumatera Selatan-Jambi), Betung Kerihun Danau Sentarum (Kapuas Hulu), dan Rinjani (Lombok). Saat ini terdapat 669 cagar biosfer yang tersebar di 120 negara di dunia.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno, menyampaikan bahwa dengan konsep cagar biosfer, yang berpedoman pada Seville Strategy, Madrid Declaration and Action Plan, serta Lima Action Plan.

Hal ini juga sejalan dengan prinsip-prinsip pengelolaan kawasan konservasi di Indonesia dalam rangka pencapaian Aichi Biodiversity Targets serta Sustainable Development Goals.

“Pengelolaan Cagar Biosfer berbasis kultur, kearifan lokal, multipihak, multidisipliner, lintas sektoral dan berbasis sains, teknologi, dan inovasi, serta peran aktif para pihak, terutama pemerintah daerah, masyarakat, swasta, aktivis lingkungan, CSOs, perguruan tinggi dan lembaga penelitian diharapkan dapat mendorong kesadaran dan aksi kolektif dalam upaya pelestarian lingkungan sekaligus peningkatan kemandirian dan kesejahteran masyarakat” ujar Wiratno.

Wiratno juga menegaskan semakin pentingnya mengawal kebijakan yang memberikan akses kelola bagi masyarakat desa-desa di pinggir hutan serta masyarakat hukum adat di dalam Cagar Biosfer.

Bisa dikawal dalam bentuk program perhutanan sosial termasuk kemitraan konservasi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Nawa Cita oleh Presiden Joko Widodo.

Usulan tiga cagar biosfer baru ini dikemukaan saat penyelenggaraan sidang ke-30 dari “The Man and Biosphere International Co-ordinating Council (MAB-ICC) UNESCO. Sidang ke-30 MAB-ICC UNESCO sendiri berlangsung di Palembang, Sumatera Selatan pada 23-28 Juli 2018.

Usulan tiga cagar biosfer baru ini dikemukaan saat penyelenggaraan sidang The Man and Biosphere International Co-ordinating Council UNESCO.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News