30 Aliran Sesat Diawasi
Jumat, 03 Agustus 2012 – 12:15 WIB

30 Aliran Sesat Diawasi
Sedangkan, Ketua Majelis Tinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau (MTKAAM), Irfianda Abidin justru menilai tidak konsistennya kepala daerah dalam memberantas maksiat. Bahkan, ada kepala daerah yang terang-terangan berbuat musrik, yang bertentangan dengan agama Islam.
Baca Juga:
"Saya dengar ada pula kepala daerah yang memanggil pawang hujan untuk melangsung acaranya, ini sudah perbuatan musrik ini. Ini seharusnya diingatkan, karena dampaknya adalah bencana akan datang,"sebut Irfianda.
Sedangkan, Bachtiar dari Wakil Ketua Majelis Pengurus Wilayah Muhammadiyah mengimbau agar umat Islam itu bersatu. Tidak terpecah-pecah dalam kelompok kemudian terbenglenggu dengan kelompoknya tersebut. Sehingga ketika terjadi masalah, Islam tidak satu suara."Sekarang ini Islam sudah tidak satu lagi. Terpecah-pecah dalam kelompok-kelompok, hendaknya umat Islam harus bersatu,"ujarnya.
Ketua Majelis Mujahidin Kota Bukittingi, Abu Zakir mengaku akan tetap melakukan pembersihan maksiat di Kota Bukittinggi. Meski saat ini tidak mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota Bukittinggi. Menurutnya, maksiat terbanyak terjadi di Kota Bukittinggi."Maksiat itu paling banyak terjadi di Kota Bukittingi, kami akan tetap bergerak, meski sering mendapatkan intimidasi dari Pemuda Pancasila, serta tidak diterima lagi oleh Pemko Bukittinggi,"ujarnya.
PADANG--Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Provinsi Sumbar, awasi sebanyak 30 aliran sesat yang ada di Sumbar.
BERITA TERKAIT
- 532 PPPK dan 43 CPNS Resmi Dilantik, Wali Kota Farhan Sampaikan Pesan Khusus
- Tes PPPK Tahap 2 Malinau Lancar, 9 Peserta tak Hadir Pada Hari Pertama
- Seleksi PPPK Tahap 2 Nunukan Siap Digelar, Jadwal & Lokasi Sudah Disiapkan
- Penemuan Mayat Dalam Kamar Kos di Cianjur, Ada Luka yang Bikin Curiga
- Mobil Barang Terlibat Tabrak Lari, Pengejaran Berlangsung Dramatis
- Pria Bandung Tewas di Kamar Indekos, Ada Luka di Kepala