30 Mahasiswa Indonesia di China Terkunci di Dalam Kampus, Tak Tahu Kapan Berakhir

30 Mahasiswa Indonesia di China Terkunci di Dalam Kampus, Tak Tahu Kapan Berakhir
Mahasiswa program beasiswa Nanjing Polytechnic Institute China. Foto: Arsip - Antara/Herlina Lasmianti

jpnn.com, NANJING - Sebanyak 30 mahasiswa asal Indonesia di Nanjing, China, terkunci di dalam kampus.

Mereka tak bisa ke mana-mana selama musim libur akhir semester.

"Sudah hampir sebulan kami sangat dibatasi. Sejak ada varian Delta, kami tidak boleh keluar dari area kampus," kata mahasiswa Jiangsu Institute of Commerce, Nanjing, Mahmud Yunus, saat dihubungi Antara dari Beijing, Rabu (11/8).

Yunus menuturkan, sejak varian Delta muncul di ibu kota Provinsi Nanjing pada 20 Juli lalu, penjagaan di kampus sangat ketat sehingga dia dan beberapa teman mahasiswa asal Indonesia lainnya tidak bisa mengisi liburan akhir semester.

"Kami baru saja selesai mengerjakan tugas akhir, seharusnya bisa liburan kalau tidak ada kasus Delta," kata mahasiswa asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang baru menyelesaikan program D3 dan hendak melanjutkan S1 di kota yang sama itu.

Selama penguncian, kantin dan swalayan di kampus dibuka meskipun tidak ada kegiatan perkuliahan.

"Persediaan kebutuhan sehari-hari tercukupi. Jadi, kami bisa beli kapan saja," kata Yunus yang kini berusia 22 tahun itu.

Para mahasiswa yang masih bertahan di dalam asrama kampus itu setiap dua hari sekali menjalani tes PCR sama dengan warga yang tinggal di seluruh wilayah Kota Nanjing.

Yaya Sutarya juga menjelaskan, jumlah pelajar asal Indonesia di China saat ini sekitar 1.400 orang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News