30 Ribu Lansia Jepang Meninggal dalam Kesendirian

30 Ribu Lansia Jepang Meninggal dalam Kesendirian
Mayat. Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com, TOKYO - Jumlah lansia Jepang yang meninggal dalam kesendirian sangat banyak. Mereka biasanya baru ditemukan beberapa hari atau beberapa bulan kemudian. A lonely death.

Sebenarnya tidak hanya di Jepang. Di banyak negara, kasus serupa sering terjadi. Tapi, angkanya tinggi di Jepang. Mengutip hasil survei NLI Research Intitute, Washington Post melaporkan bahwa per tahunnya ada sekitar 30 ribu orang yang meninggal dalam kesendirian di Jepang. Mereka mayoritas adalah warga lanjut usia.

Persentase angka lansia di Jepang memang tertinggi di dunia. Angka harapan hidup di negara itu juga tinggi. Yakni, 85 tahun. Negara tersebut bahkan memiliki 69.785 centenarian atau kelompok masyarakat yang usianya 100 tahun atau lebih.

Sebagian besar lansia di Jepang tinggal sendirian. Demikian pula saat mereka menemui ajal. Jangankan menemani, keluarga dan kerabat mungkin juga tidak pernah tahu bahwa si lansia sudah meninggal dunia.

Hiroaki, misalnya. Pria itu meninggal di apartemen yang dia sewa di kawasan Kawasaki, Prefektur Kanagawa. Dia diperkirakan meninggal selama 4 bulan saat jasadnya ditemukan pada akhir Januari lalu. "Ini ada di angka 4 di antara 10," ujar Fujita memperkirakan tingkat keparahan kondisi ruangan dan jenazah.

Jenazah orang-orang yang meninggal sendirian itu lama ditemukan karena mereka jauh dari saudara ataupun anak-anaknya. Pun, tak ada tamu yang berkunjung. (sha/c25/hep)


Sebagian besar lansia jepang tinggal sendirian. Negeri Sakura itu punya banyak sekali lansia


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News