313 Ahmadiyah

Oleh Dahlan Iskan

313 Ahmadiyah
Foto: disway.id

Saya juga diajak Saifullah ke masjid pertama. Yang dibangun Mirza di dekat rumah bapaknya.

Awalnya tidak ada yang mau salat. Lingkungan ini semua beragama Sikh. Atau Hindu.

"Makmum pertama Mirza adalah orang yang dibayar untuk mau ikut salat," kata Saifullah.

Lama-lama Islam berkembang di situ. Ayahnya kian khawatir anaknya tidak mau jadi pengusaha.

Di akhir hidupnya sang ayah bangga pada anaknya itu.  Kini sudah ada masjid besar di situ. Dengan menara-menara tinggi.

Saya lantas minta diantar ke kompleks pagar tembok panjang itu. Waktu saya sudah habis.

Ternyata itulah komplek makam Mirza Ghulam Ahmad. Suasana di dalamnya seperti Taman Makam Pahlawan. Luas dan indah. Dengan pohon-pohon besar dan taman yang luas.

Di ujung sana ada ribuan makam lain. Itulah para pejuang Ahmadiyah.

Bagi Ahmadiyah menjadi minoritas di negara Hindu ternyata lebih baik daripada menjadi minoritas di negara Islam. Demikian juga ketika menjadi minoritas di negara Kristen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News