35 Juta Rakyat Masih Miskin
Rabu, 03 Februari 2010 – 20:31 WIB
JAKARTA--Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan, mengatakan bahwa dari 240 juta jiwa rakyat Indonesia, 35 juta jiwa atau sekitar 14,15 persen diantaranya masih dikategorikan masyarakat miskin. Angka kemiskinan ini bisa saja meningkat ataupun menurun setiap waktu. Salah satu variabel penting yang menentukan angka kemiskinan adalah kondisi perekonomian negara. ‘’Karena itu kita berharap inflasi di bulan Februari ini bisa turun. Karena inflasi yang tinggi, disebabkan oleh naiknya harga barang kebutuhan pokok seperti beras dan gula seperti Januari lalu, akan besar sekali pengaruhnya pada fluktuatif angka kemiskinan selanjutnya,’’ kata Rusman.
‘’Dari data terakhir, masyarakat miskin masih sekitar 35 juta jiwa. Angka ini bisa naik dan turun tergantung dari kondisi yang mempengaruhinya. Paling besar pengaruh dari ekonomi. Karena kemiskinan yang dimaksud disini adalah kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka,’’ kata Rusman pada wartawan usai Rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Rabu (3/2).
Baca Juga:
Dijelaskan Rusman, kemiskinan dimasyarakat biasanya tergantung dari pergerakan harga barang-barang yang mereka konsumsi sehari-hari. Bila harga kebutuhan barang pokok naik, maka angka kemiskinan di prediksi naik dalam waktu singkat, begitu pula sebaliknya.
Baca Juga:
JAKARTA--Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan, mengatakan bahwa dari 240 juta jiwa rakyat Indonesia, 35 juta jiwa atau sekitar 14,15
BERITA TERKAIT
- Panen Raya, Bulog Serap 3.000 Ton GKP Per Hari
- BRImo & Sabrina Sabet Penghargaan Bergengsi
- Srikandi BUMN Gelar Edukasi Terkait Investasi Properti
- Menko Airlangga Sebut Indonesia Negara ASEAN Pertama Jadi Anggota OECD
- Menko Airlangga Resmi Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD Indonesia
- Chandra Asri Group Berjaya di Global CSR & ESG Summit and Awards 2024