4 Cara Mengatasi Bad Mood Saat Hamil

4 Cara Mengatasi Bad Mood Saat Hamil
Ilustrasi bad mood. Foto: Radio947

jpnn.com - Mood swing (perubahan emosi) banyak dialami wanita saat hamil. Wanita bisa merasa begitu bahagia, tetapi sedetik kemudian bad mood atau menangis sedih. Adakah cara untuk mengatasinya?

Berdasarkan penjelasan dari dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid, dari KlikDokter, suasana hati yang naik turun tak menentu, dari senang, lalu bad mood ingin marah-marah, selanjutnya sedih sering dialami pada kehamilan trimester pertama dan ketiga.

“Mood swing disebabkan oleh perubahan terhadap tubuh selama kehamilan, seperti mudah lelah, stres, serta perubahan hormon estrogen dan progesteron,” kata dr. Resthie.

Normalkah punya suasana hati buruk (bad mood) atau marah selama kehamilan?

Dilansir dari Verywell Family, beberapa wanita melaporkan iritabilitas (keadaan emosi seseorang yang terlalu sensitif dalam merespons stimulus), bahkan kemarahan, saat hamil. Perubahan hormon adalah salah satu alasan mood swing ini. Mirip dengan yang dialami wanita sebelum haid tiap bulannya alias PMS, wanita hamil juga bisa “berjuang” dengan rasa frustasi atau amarah selama kehamilan.

Alasan lain timbulnya iritabilitas saat hamil adalah ketika wanita merasa tidak baik-baik saja, kemampuan untuk menenangkan diri menurun. Kelelahan saat hamil dan ketidaknyamanan fisik adalah kontributor suasana hati yang buruk saat hamil.

Selain itu, ada pula beberapa wanita hamil yang merasa marah atau sakit hati karena situasi hidupnya. Mungkin sedang terpuruk secara finansial, pasangan ketahuan selingkuh, stres akibat pekerjaan, atau mungkin dalam hati sebetulnya mereka tak ingin hamil.

Meski kadang perasaan frustasi itu normal, tetapi jangan sampai mengabaikan amarah jika itu sering terjadi atau sampai mengganggu Anda dalam menjalani hari. Beberapa penelitian menemukan, kemarahan saat hamil bisa berdampak pada janin. Satu studi menemukan bahwa rasa marah saat hamil berkaitan dengan penurunan tingkat pertumbuhan janin.

Mood swing pada ibu hamil disebabkan oleh perubahan terhadap tubuh selama kehamilan, seperti mudah lelah, stres, serta perubahan hormon estrogen dan progesteron.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News