4 Karyawan Bank di Kepri Terlibat Pencurian Data Nasabah, Kerugian Rp 25 Miliar

4 Karyawan Bank di Kepri Terlibat Pencurian Data Nasabah, Kerugian Rp 25 Miliar
Konferensi pers kasus komplotan pencurian data nasabah bank di Kepri yang menimbulkan kerugian mencapai puluhan miliar rupiah. (ANTARA/Yude)

"Kami sudah tahu dan sedang melakukan pengejaran terhadap pemilik rekening tersebut. Ini sindikat dan terus kami kembangkan," katanya.

Pengungkapan kasus itu berawal dari adanya laporan salah seorang nasabah yang memiliki cicilan rumah menggunakan autodebit.

Kemudian, dia mencurigai adanya pembayaran yang terbayar sebanyak dua kali dalam satu bulan.

"Dari laporan itu, kemudian kami meminta bantuan bank-bank tersebut untuk mencari tahu siapa saja yang bisa mengakses ini. Dari sana kami mendapatkan empat orang ini," terangnya.

Polisi masih mencari siapa saja korban dari pencurian data tersebut dan meminta jika ada warga yang merasa kehilangan uang seperti kasus ini, segera melaporkan ke pihak bank.

Dia juga meminta masyarakat yang belum memiliki aplikasi m-banking, agar segera mengunduhnya supaya bisa mendeteksi transaksi-transaksi yang dilakukan pada rekening.

Kemudian, masyarakat pemilik rekening bank diingatkan tidak sembarangan memberikan data kepada layanan pelanggan.

"Untuk bank ini, saya tidak boleh memberitahukan nama banknya karena akan menimbulkan kepanikan nantinya," ujar Nasriadi.

Polda Kepri ungkap kasus empat karyawan bank besar mencuri data nasabah dengan kerugian mencapai Rp 25 miliar lebih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News