4 Langkah Agar Anak Kuat Berpuasa

4 Langkah Agar Anak Kuat Berpuasa
Dua anak bermain egrang saat ngabuburit "dolanan" di Kampung Dolanan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (21/4/2021). (ANTARA FOTO/MOCH ASIM)

Oleh karena itu, sesuaikan waktu berbuka sesuai kemampuan anak. Ketika baru berlajar puasa, balita yang biasanya sarapan pukul 07.00 bisa diajari untuk menunda hingga pukul 09.00 atau 10.00.

Setelah sarapan yang tertunda, ajak balita lanjut berpuasa hingga boleh makan lagi pukul 15.00, kemudian lanjut lagi berbuka puasa bersama pada Maghrib.

Dia mengatakan pada umumnya, hal-hal yang membuat anak lemah saat berpuasa adalah karena anak berpuasa tidak bertahap sesuai kemampuannya.

Anak yang berusia di bawah usia 7 tahun merupakan kelompok yang lebih berisiko mengalami hipoglikemia apabila berpuasa.

Selain itu, kelompok usia ini lebih rentan mengalami kekurangan cairan. Perubahan pola tidur akibat bangun sahur juga dapat berdampak pada kemampuan di sekolah.

“Maka dari itu, agar anak tetap fit dan tidak lemas, lakukan durasi puasa secara bertahap. Jika tidak kuat, silahkan berbuka puasa karena anak-anak hukumnya belum wajib berpuasa."

Dia menambahkan bahwa jika balita masih belum mampu bertahan, berikan mereka sedikit kelonggaran.

Dalam satu bulan, balita mungkin akan melakukan peningkatan ketahanan berapa jam mereka bisa menahan lapar.

Dokter spesialis menyarankan empat langkah agar anak tidak kehabisan energi dan kuat berpuasa.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News