4 Tahun Tidak Diperhatikan, Wajar Guru Honorer Berpaling

4 Tahun Tidak Diperhatikan, Wajar Guru Honorer Berpaling
Massa aksi honorer K2 membawa berbagai poster sebagai bentuk aspirasi untuk pemerintah, saat unjuk rasa di depan Istana, Selasa (30/10). Foto: M Fathra/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengacara guru honorer, Andi Asrun menilai wajar bila banyak yang berpaling ke pasangan capres 02, Prabowo-Sandi.

Dukungan ini pun jangan dianggap remeh sebab bisa jadi salah satu kekuatan untuk kemenangan Prabowo-Sandi.

"Gimana mereka enggak berpaling. Empat tahun ini tidak ada perubahan nasib guru honorer," kata Asrun kepada JPNN, Selasa (8/1).

Dia membandingkan dengan era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memberikan perubahan nasib pada guru honorer. Guru honorer banyak yang diangkat CPNS.

"Namanya pemerintahan kan berkelanjutan. Presiden boleh ganti, tapi program harus berkelanjutan. Estafet harus jalan, dan bukan seperti sekarang terhenti, mandek," ucap dosen hukum pada sejumlah perguruan tinggi negeri favorit di Depok, Jakarta, dan Bandung ini.

Asrun mengingatkan pemerintah dan para politikus untuk tidak menyepelekan suara honorer. Ada jutaan honorer di Indonesia yang merasakan ketidakadilan pemerintah. Rasa tidak adil ini yang akan menyatukan para honorer.

Mereka yang tadinya berharap besar kepada pemerintah akan berpaling pada penantang petahana karena berharap akan ada perubahan.

"Saya lihat banyak yang meremehkan suara honorer. Mereka akan melihat kekuatannya pada Pilpres 2019," tandasnya. (esy/jpnn)


Para honorer kini menaruh harapan pada pasangan Prabowo - Sandi karena merasa tak diperhatikan saat ini.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News