40 Hari Alex

Oleh Dahlan Iskan

40 Hari Alex
Dahlan Iskan bersama Hanna Asti Tanuseputra dan Pendeta Yusak Hadisiswantoro. Foto: disway.id

Juga di saat Alex dijauhkan dari anak-anaknya sendiri. Juga di saat Alex menghadapi istrinya yang sakit dan sudah sering lupa.

Dan terutama di saat Alex tersiksa batin berkepanjangan karena harus menghadapi pemeriksaan-pemeriksaan polisi. Perkara-perkara pidana itu harus Alex hadapi akibat pengaduan dari kelompok anak laki-lakinya.

Anak laki-laki itulah, David Aswin, yang diserahi Alex menggantikannya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Bethany yang baru. Yang lantas memecat bapaknya itu. Dan melarang bapaknya memasuki gereja mana pun di lingkungan Bethany.

Elke sependapat agar tidak perlu ada testamen tentang harta waris Alex untuk Alex's Ministerial. Itu untuk menghindari fitnah. Ahli waris Alex kelak tentu akan mempersoalkan testamen itu –kalau ada testamen seperti itu.

Apa pun keluarga Alex sudah telanjur menganggap Elke punya hubungan terlalu jauh dengan Alex. Terutama oleh anak laki-lakinya itu. Dan Alex's Ministerial sudah identik dengan Elke –sebagai motor penggeraknya.

Elke bercerita panjang lebar soal bagaimana hubungannya dengan Alex –yang dia panggil sebagai Opa. Empat jam saya berbicara dengan Elke. Terlalu panjang ditulis di sini.

Saya akan menuliskannya di Harian Disway yang terbit di Surabaya secara bersambung mulai edisi Sabtu lusa. Sebagai lanjutan dari serial Alex Putra Sang Penabur yang sudah terbit bersambung sejak minggu lalu.

Saya juga sudah bertemu Hanna, anak sulung Alex, bahkan dua kali. Tentu saya juga dua kali bicara dengan Pendeta Yusak, suami Hanna.

Alex yang sangat mencintai Bethany dan umatnya tidak mau mendirikan gereja sendiri. Juga tidak mau pindah ke gereja lain.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News