5 Alasan Jokowi Tetapkan 9 Provinsi Ini jadi Fokus Penanganan COVID-19

"Proporsi angka kematian sebesar 4,16 persen. Ada perbaikan signifikan zona risiko yaitu risiko tinggi berkurang menjadi 3 kabupaten/kota dan risiko sedang menjadi 10 kabupaten/kota, ini harus diperbaiki dari waktu ke waktu," ungkap Wiku.
Kedelapan, Sulawesi Selatan mengalami peningkatan kasus dalam empat minggu dan pada minggu terakhir mengalami penurunan 18,7 persen dari minggu sebelumnya.
"Kabupaten/kota yang alami kenaikan signifikan yakni Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Bone, dan Kabupaten Kepulauan Selayar. Proporsi kematian 2,85 persen dan Kota Makassar menyumbang 55,5 persen kematian di Sulsel dalam pekan terakhir," tambah Wiku.
Kesembilan, Papua mengalami kenaikan kasus signifikan dalam lima pekan terakhir sebesar 43,2 persen sedangkan angka kesembuhan mengalami penurunan dari 79,7 persen menjadi 76 persen.
Update Infografis percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia per tanggal 17 September 2020 Pukul 12.00 WIB. #BersatuLawanCovid19 pic.twitter.com/t2f4X22EsC — BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) September 17, 2020
"Ini harus ditingkatkan kembali agar banyak masyarakat segera sembuh dan selamat. Zona hijau terdapat di 13 kabupaten/kota atau 44,83 persen. Zona risiko sedang berkurang menjadi 8 kabupaten/kota atau 27,69 persen sedangkan zona risiko rendah bertambah menjadi 8 kabupaten/kota atau 27,59 persen," ungkap Wiku.
Hingga Kamis (17/9) jumlah terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia mencapai 232.628 orang dengan penambahan hari ini sebanyak 3.635 kasus.
Apa saja 5 alasan Jokowi menetapkan 9 provinsi prioritas COVID-19? Apakah provinsi Anda termasuk di dalamnya?
- Prabowo: Saya Dibilang Presiden Boneka, Dikendalikan Pak Jokowi, Itu Tidak Benar
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu