5 Ancaman Kejahatan Siber yang Harus Diwaspadai
jpnn.com, JAKARTA - Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan, kelompok penjahat siber cenderung menarget perusahaan menengah.
Sementara itu, perusahaan besar memiliki dana yang lebih besar untuk membayar tebusan.
Namun, mereka juga memiliki sumber daya yang lebih memadai untuk membangun pertahanan siber yang lebih kuat.
BACA JUGA: Tahapan Pembahasan RUU Kamtan Siber Mendapat Sorotan
Sebaliknya, perusahaan menengah masih cukup berhargauntuk menjadi target kejahatan siber yang potensial.
“Perusahaan menengah mungkin ini tidak memiliki tingkat sumber daya yang sama untuk berinvestasi dalam pertahanan keamanan siber,” kata Johanna, Selasa (27/8).
Grant Thornton pun sudah memublikasikan laporan bertajuk Cyber Security: The Board Report 2019.
Hal itu untuk mengidentifikasi apa saja ancaman siber terkini dan bagaimana peran penting petinggi perusahaan dalam memerangi risiko siber.
Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan, kelompok penjahat siber cenderung menarget perusahaan menengah.
- fanC Token untuk Content Creator Diluncurkan di Indonesia, Begini Cara Membelinya
- Halving Bitcoin 2024 Tiba, CEO INDODAX Sebut Kali ini Unik dan Berbeda
- Begini Langkah Indodax untuk Mencegah Tindak Pencucian Uang
- Peluncuran ETF Bitcoin & Ethereum Spot Pertama di Asia, CEO Indodax Merespons Begini
- Waspada Fenomena Ini Setelah Halving Bitcoin, Investor Wajib Waspada
- Sambut Bitcoin Halving, Akademi Crypto Gelar Event Terbesar di Dunia