5 Hal Kontroversial yang Terjadi pada Gelaran Olimpiade Tokyo, Cek di Sini
Pelatih tim balap sepeda Jerman, Patrick Moster, harus dipulangkan dari Jepang karena mengucapkan kalimat bernada rasialisme kepada atlet Aljazair dan Eritrea.
Selama perlombaan balap sepeda Time Trial Putra pada Rabu (28/8) berlangsung, Moster mengatakan kepada pesepeda Jerman Nikias Arndt untuk mengalahkan “unta itu" (Atlet Aljazair, dan Eritrea).
Konfederasi Olahraga Olimpiade Jerman akhirnya menghukum sang pelatih dan memulangkannya ke Jerman.
2. Penampilan Atlet Transgender Pertama di Olimpiade
Keikutsertaan Lifter Selandia Baru Laurel Hubberd di Olimpiade Tokyo banyak menimbulkan perdebatan. Status Transgender jadi penyebabnya.
Ia dianggap memiliki keuntungan karena sebelumnya ialah seorang pria, tapi berkompetisi di nomor putri pada ajang empat tahunan ini.
Namun, berkat aturan baru pada 2015, Komite Olimpiade Internasional (IOC) membolehkan Hubbard tampil di kelas putri.
1. Atlet Judo yang Tak Ingin Berjumpa Israel
Olimpiade Tokyo 2020 resmi ditutup pada Minggu (8/8). Selain terdapat momen haru dan membanggakan, ada juga hal kontroversial yang mengiringi kompetisi ini.
- Pendeta Gilbert Lumoindong Dipolisikan Lagi Soal Dugaan Penistaan Agama
- Rasisme di Militer Amerika Begitu Parah, Travis King Pilih Kabur ke Korut
- Kerusuhan Menggila, Prancis Tak Terima Disebut Negara Rasis
- Ekstremisme Kulit Putih Meningkat, Australia akan Larang Simbol NAZI
- Kisah Perempuan Australia Harus Berpura-pura Seperti Orang Kulit Putih di Tempat Kerja
- LGBT di Medan Dinilai Meresahkan, Syaiful Mendorong Ada Pelarangan