5 Kesalahpahaman yang Rusak Reputasi Vape, Ini Faktanya

5 Kesalahpahaman yang Rusak Reputasi Vape, Ini Faktanya
Ilustrasi pengguna vape. Foto: Philip FONG / AFP

jpnn.com - Vape kian populer di Indonesia. Menurut data yang dilansir Global Adult Tobacco Survey, pada 2021 saja tercatat sudah ada lebih dari enam juta pengguna vape dalam negeri.

Seiring dengan pertumbuhannya, kesimpangsiuran informasi seputar vape masih sering muncul di publik.

Misalnya, baru-baru ini tersiar rumor seputar penyakit popcorn lung yang disebabkan oleh vape ilegal. Selain itu, misinformasi vape sebagai penyebab gagal ginjal pun cukup ramai diperbincangkan.

Mengutip dari situs inovasitembakau.com, Direktur Eksekutif dari The Coalition of Asia Pacific Tobacco Harm Reduction Advocate (CAPHRA) Nancy Loucas menjelaskan, di banyak negara umumnya kasus-kasus negatif seputar rokok elektrik sering kali merupakan kasus ‘impor’ yang belum tentu sesuai dengan karakteristik pengguna di negara terkait.

Lalu, apa saja kesalahpahaman vape yang sering terjadi? Berikut ulasannya.

1. Popcorn Lung

Kasus popcorn lung atau bronchiolitis obliterans merupakan kondisi mengecilnya saluran udara di paru-paru sehingga menyebabkan batuk dan napas pendek. Kesalahpahaman bermula ketika lelaki berusia 17 tahun di Kanada harus dilarikan ke instalasi gawat darurat rumah sakit karena sesak nafas setelah menggunakan rokok elektrik.

Sumber berita (NBCnews) menyatakan pria tersebut sempat menggunakan likuid dengan tambahan THC. Sebagai informasi, THC atau Tetrahidrocannabinol adalah zat psikotropika yang berasal dari tanaman ganja atau cannabis. Padahal Food & Drugs Administration (FDA), lembaga pengawas makanan dan obat Amerika Serikat melarang penggunaan minyak THC sebagai campuran likuid untuk vaping.

Begitu pula di Inggris, berdasar keterangan Cancer Research UK, Inggris melarang penggunaan diasetil, zat serupa THC, dalam campuran vape. Sampai saat ini tidak ditemukan kasus popcorn lung di Inggris.

?Penelitian yang dilakukan oleh Yale School of Public Health pada 2020 menyatakan bahwa tuduhan vape sebagai penyebab popcorn lung bisa dikatakan tanpa dasar. Pada penelitian disebutkan bahwa penyebab utama kasus popcorn lung adalah vitamin E asetat yang ditambahkan pada cartridge yang mengandung THC.

Menurut data yang dilansir Global Adult Tobacco Survey, pada 2021 saja tercatat sudah ada lebih dari enam juta pengguna vape di Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News