5 Polisi Gugur di Mako Brimob Dieksekusi dengan Cara Begini

5 Polisi Gugur di Mako Brimob Dieksekusi dengan Cara Begini
Anggota Densus mengamankan rutan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Kamis (10/5). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, DEPOK - Lima anggota Polri yang gugur dalam tragedi di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, sama-sama menderita luka sayatan di leher.

Dari hasil autopsi yang dilakukan oleh Tim Forensik Mabes Polri, kelima korban tersebut dieksekusi narapidana teroris (napiter) dengan cara yang sadis, menggunakan senjata tajam (sajam) dan senjata api.

“Dari hasil autopsi Tim Forensik Mabes Polri, mayoritas luka yang diderita oleh kelima petugas adalah sayatan di leher dengan senjata tajam, lukanya sangat dalam. Ada satu orang luka di bagian kepala akibat tembakan,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen M. Iqbal Rabu (9/4) malam, seperti dikutip dari Tribrata News.

“Silakan disimpulkan apakah perbuatan itu manusiawi atau tidak. Banyak luka akibat senjata tajam dan juga beberapa tembakan,” imbuh Iqbal.

Berikut di bawah ini, hasil identifikasi yang dilakukan Tim Gabungan Inafis Bareskrim Polri dan Inafis Polda Metro Jaya terhadap lima anggota Polri tersebut. (marilin lingga/jpnn)

Anggota Densus 88, bernama Candi Setio Nugroho
Mengalami luka sayat pada bagian leher, tembus dari bagian belakang leher sampai dengan tenggorokan, kemudian luka lecet pada alis kiri dan luka terbuka pada pipi kanan.

Anggota Densus 88, bernama Syukron Fadhli
Mengalami luka tembak pada kepala bagian kiri, atas telinga tembus ke arah kepala bagian kanan, dan luka lecet pada paha bagian kanan.

Anggota Densus 88, Wahyu Catur Pamungkas
Mengalami luka sayat pada leher kanan sampai pipi kanan bawah, serta luka pada dagu kanan, dan luka tembak pada dahi bagian kiri.

Hasil autopsi menunjukkan lima polisi yang gugur di Mako Brimob mengalami banyak luka sayatan dan tusukan, yang menggambarkan aksi sadis sebelum mereka tewas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News