5 Saran Ketum PB IDI untuk Pasien Isoman, tentang Kesalahan Terbesar

5 Saran Ketum PB IDI untuk Pasien Isoman, tentang Kesalahan Terbesar
LaporCovid19 menyatakan banyak masyarakat melaporkan kematian anggota keluarga atau rekan mereka di rumah saat menjalani isolasi mandiri. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Pasien boleh berolahraga. Namun dalam intensitas yang normal dan tidak mengganggu kadar oksigen di dalam tubuh.

Ketiga, jangan panik dan selalu berpikir positif

Pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri tidak perlu merasa panik dan sebisa mungkin selalu berpikiran positif dengan berbagai cara misalnya dengan menghubungi kerabat secara virtual atau bisa juga sambil membaca buku.

Keempat, mengenali perubahan gejala

Pada saat isolasi mandiri, pasien COVID-19 juga harus mampu mengenali ciri- ciri perburukan gejala.

Selain memantau kadar oksigen dan suhu tubuh pasien bisa mengenali gejala perburukan dengan mengecek jumlah hembusan napas.

Jika respitatory rate sudah melebihi 24 kali dalam waktu satu menit artinya pasien sudah mengalami durasi napas yang lebih pendek, itu merupakan gejala gangguan napas yang seharusnya langsung dikonsultasikan kepada dokter.

Gejala perburukan juga bisa dilihat dari perasaan sesak napas atau tertekan yang dialami pasien, meski pasien mendapatkan hasil saturasi di atas 95 persen.

Berikut ini saran dari Ketum PB IDI Daeng M Faqih untuk pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri atau isoman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News