5.000 Balita di Kota Bogor Menderita Stunting

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Rubaeah mengatakan, angka stunting 5 persen di 2018 ini didapat dari hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) dengan sasaran 100.000 balita di Kota Bogor.
Stunting ini merupakan permasalahan kurang gizi pada balita yang membuat bayi pendek. Alias umur balita dibandingkan dengan tinggi badannya tidak sesuai. “Istilahnya bayi pendek karena perkembangan gizinya kurang maksimal,” katanya.
Ia menambahkan, stunting ini bisa dicegah sejak usia Remaja, Calon Pengantin, Ibu Hamil dan Balita dengan memberikan edukasi memperbaiki cakupan gizi.
“Kami punya inovasi Tanggap Leungitkeun Stunting (Talas) yang diterapkan di seluruh Posyandu Kota Bogor untuk mengecek gizi ibu hamil dan balita,” pungkasnya. (wil/b)
5.000 dari 100.000 balita di Kota Bogor, Jawa Barat, tercatat masih stunting atau gagal tumbuh.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Konsumsi Sayuran Meningkat Berkat Peran Perempuan Pegiat Urban Farming
- Gubernur Sumsel Bersama Kepala BKKBN Salurkan MBG untuk Ibu Hamil di Palembang
- Si Melon PIK2 Bantu Warga Teluknaga Melawan Stunting
- Sido Muncul Berikan Bantuan Rp 425 Juta untuk Anak Terduga Stunting di Jonggol
- Dinsos P3AP2KB Kabupaten Kudus Andalkan DMS Cazbox by Metranet untuk Atasi Stunting
- Zakat dan Harapan bagi Generasi Bebas Stunting