5,5 Juta Warga Haiti Membutuhkan Bantuan Kemanusiaan

5,5 Juta Warga Haiti Membutuhkan Bantuan Kemanusiaan
Pengunjuk rasa berlari melewati ban yang dibakar saat aksi unjuk rasa menuntut pengunduran diri Presiden Haiti Jovenel Moise, pada peringatan ke-217 Pertempuran Vertieres, pertempuran utama terakhir kemerdekaan Haiti dari Prancis, di Port-au-Prince, Haiti, Rabu (18/11/2020). Foto: REUTERS/Andres Martinez Casares/WSJ/djo

Dia mengatakan PBB berusaha mendukung warga Haiti dengan segala cara dan berharap ada pengerahan pasukan keamanan multinasional sesegera mungkin.

Haiti berjuang melawan kekerasan geng dan ketidakstabilan politik selama bertahun-tahun.

Situasi di negara itu memburuk secara dramatis dalam beberapa bulan terakhir. Penculikan, pembunuhan, perampokan bersenjata, dan kejahatan kekerasan menjadi hal yang lumrah.

Ketidakstabilan yang merajalela kian memperparah eksodus migran dari Haiti. Pekan lalu, Perdana Menteri Ariel Henry juga mengundurkan diri usai meninggalkan negara kepulauan tersebut.

Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), sejak 29 Februari sejumlah lingkungan di Wilayah Metropolitan Port-au-Prince telah menjadi sasaran serangan bersenjata yang intens hingga mengakibatkan hampir 15.000 orang mengungsi. (ant/dil/jpnn)

PBB berusaha mendukung warga Haiti dengan segala cara dan berharap ada pengerahan pasukan keamanan multinasional sesegera mungkin


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News