6 Area Perbatasan Jadi Ujung Tombak Eskpor Pangan Indonesia

6 Area Perbatasan Jadi Ujung Tombak Eskpor Pangan Indonesia
Ekspor perdana bawang merah ke Timor Leste sebanyak 30 ton di Pos Lintas Batas Motamasin, Kabupaten Malaka, NTT, Kamis, (12/10). Foto: Humas Kementan for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian menargetkan untuk terus swasembada pangan dan eskpor ke sejumlah negara pada 2018.

Untuk memuluskan rencana itu, enam wilayah perbatasan bakal digenjot untuk bisa ekspor pangan.

Dirjen Hortikultura Kementan Spudnik Sujono mengatakan, wilayah perbatasan ini dipilih karena akses ke negara tetangga yang tak terlalu jauh sehingga biaya ekspor bisa ditekan.

Adapun keenam wilayah itu adalah Kepulauan Riau (Kepri), Kalimantan Barat (Kalbar), Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara (Sulut) dan Kalimantan Utara (Kaltara).

“Setiap wilayah ini memiliki target berbeda. Sesuai keadaannya, dia di sana bisanya produksi apa, itu yang diimpor,” kata dia di kantornya, Rabu (27/12).

Untuk Kepri, kata dia, akan dilakukan produksi sayuran daun, jengkol dan pete.

“Target negaranya ada Malaysia, Singapura, dan Thailand. Sekarang yang sudah siap ekspor ada nanas dan pisang,” paparnya.

Kemudian di Kalbar yang diutamakan adala beras. Negara sasarannya adalah Brunei Darusslam dan Malaysia.

Wilayah perbatasan ini dipilih karena akses ke negara tetangga yang tak terlalu jauh sehingga biaya ekspor bisa ditekan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News