6 Hal tentang Manuver Jenderal Gatot Nurmantyo, Gampang Terbaca Apa Maunya
jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang menyebut dirinya diberhentikan sebagai Panglima TNI berkaitan dengan kebijakannya meminta seluruh prajurit TNI menonton film G30S PKI, menuai kontoversi.
Berikut penilaian Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo soal pernyataan Jenderal Gatot.
Pertama, menurut Karyono, Gatot Nurmantyo tengah memainkan politik playing victim.
"Jika benar pernyataan Gatot Nurmantyo yang mengatakan dia diberhentikan menjadi panglima karena memutar film G30S PKI, patut diduga, Gatot sedang memainkan gaya politik playing victim," ujar Karyono saat dihubungi jpnn.com, Jumat (24/9).
Dengan memainkan politik playing victim, Gatot ingin mengesankan dirinya dianiaya pemerintah.
"Intinya, dia tengah membangun opini publik seolah menjadi pihak yang teraniaya," ujar Karyono.
Kedua, menurut Karyono, pernyataan Gatot yang meminta penayangan kembali film G30S PKI, ialah strategi propaganda.
Strategi itu yang dijadikan jualan untuk mendapatkan keuntungan dan manfaat politik. Dengan propaganda ini diharapkan dapat membangun empati dan simpati.
Berikut ini enam hal penilaian Karyono terkait pernyataan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang getol bicara kebangkitan PKI.
- Menurut Ketua PBNU, Sejarah Pemilu Berulang, Soeharto Pakai TNI, Jokowi Gunakan Polri
- Sejarawan Ungkap Siasat Soeharto Langgengkan Kekuasaan, Ada Istilah Kudeta Merangkak
- Sudirman Said Sebut Jokowi Lebih Parah dari Soeharto
- Sekjen PDIP Ungkap Abuse of Power Soeharto dan Jokowi dalam Pemilu
- Menjelang Ramadan, Panji Adhikumoro Ziarah ke Makam Soeharto
- Momen Pendukung Tertawa saat Prabowo Mengaku Kenal Pak Harto