6 Laskar FPI Tewas Ditembak, Romo Syafi'i Meradang, 4 Kali Mengucap 'Harus Diberhentikan'

6 Laskar FPI Tewas Ditembak, Romo Syafi'i Meradang, 4 Kali Mengucap 'Harus Diberhentikan'
Anggota Komisi III DPR Romo Muhammad Syafi'i. Ilustrasi/Foto: Ricardo/JPNN

"Makanya dari awal saya menuntut, itu Irjen Pol Fadil itu harus diberhentikan. Harus diberhentikan. Saya ulang sekali lagi, sangat tidak promoter ini kepolisian kalau Fadil tetap jadi kapolda, ya," tegas Romo Syafi'i.

"Kalau dia tetap jadi kapolda, ini kepolisian kita memang sudah sangat tidak promoter seperti tagline yang selama ini mereka sampaikan. Jadi, Fadil itu harus diberhentikan, harus diberhentikan," ujarnya menegaskan.

Dia juga menyoroti pernyataan seorang perwira menengah Polri berpangkat Komisaris Besar (Kombes) dalam pemberitaan yang beredar di media sosial karena dianggap menebar teror kepada masyarakat.

"Kemudian statement, saya lihat di medsos, saya lupa itu (namanya), seorang perwira juga, kalau ada yang bilang tidak terjadi tembak menembak, itu fitnah bakal dipidanakan.

Saya kira yang beri statement itu telah mengancam, itu teror terhadap masyarakat, harus dipidanakan juga itu orang. Ini orang meneror masyarakat. Polisi bukan mengayomi, meneror itu," tutur Romo Syafi'i.

Dia menjelaskan, perwira tersebut mengancam akan memidanakan masyarakat yang menyebar hoaks bahwa tidak terjadi baku-tembak dalam peristiwa yang menewaskan 6 Laskar FPI.

Artinya, kata Romo Syafi'i, oknum perwira itu akan membungkam semua pihak yang coba-coba ingin menghilangkan diksi baku-tembak. Dia ingin mempertahankan diksi terjadi baku-tembak. Sehingga, kalau ada diksi yang di dalamnya tidak ada baku-tembak, dia akan memidanakan.

"Ini meneror. Jangan begitu dong. Jangan begitu, dia meneror. Kita akan tandai ini orang. Ini yang sebenarnya harus ditangkap, dia enggak cocok jadi polisi itu, meneror masyarakat," tegasnya.

Anggota Komisi III DPR Romo Muhammad Syafi'i beri pernyataan tajam terkait peristiwa yang menewaskan enam Laskar FPI di Tol Cikampek.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News