63 Ribu Warga Somalia Terlantar

63 Ribu Warga Somalia Terlantar
KONFLIK - Sekelompok pejuang milisi Al-Shabaab di lokasi pelatihannya di Mogadishu. Foto: AFP/Getty Images.
MOGADISHU - Dalam 19 hari terakhir, diperkirakan sebanyak 63 ribu orang mengungsi atau harus meninggalkan kediamannya di Somalia, lantaran konflik bersenjata yang terjadi antara kelompok milisi dan tentara pemerintah. Kenyataan itu, menurut salah satu lembaga pengungsi PBB pula, Selasa (19/1) waktu setempat, diperparah pula oleh situasi ketidakamanan secara umum.

Sebagaimana diberitakan situs CNN, Rabu (20/1) siang, berdasarkan laporan lembaga kemanusiaan PBB tersebut, sekitar 14 ribu orang tercatat mengungsi dari dan di sekitar ibukota Mogadishu dalam dua pekan terakhir. Hal itu seperti diungkapkan oleh Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi, Roberta Russo, lewat pernyataan persnya.

Dilaporkan pula bahwa, pertempuran di ibukota khususnya pada tanggal 13 Januari lalu, antara personil tentara pemerintah dengan anggota kelompok militan Al-Shabaab dan Hisb-ul-Islam, mengakibatkan setidaknya 10 warga tewas. "Beberapa di antara mereka adalah anak-anak," ungkap Russo pula.

"Selain itu, saat kelompok milisi pro-pemerintah Alu Sunna Wal Jamma bertempur dengan Hisb-ul-Islam di sekitar Belet Weyne di Somalia Tengah pada 9 Januari lau, dilaporkan setidaknya 30 warga sipil terbunuh dan 50 orang terluka," tambah Russo.

MOGADISHU - Dalam 19 hari terakhir, diperkirakan sebanyak 63 ribu orang mengungsi atau harus meninggalkan kediamannya di Somalia, lantaran konflik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News