638 Kasus DBD di Batam selama 2018, Dua Orang Meninggal

638 Kasus DBD di Batam selama 2018, Dua Orang Meninggal
Seorang pasien penderita Demam Berdarah Dengue menjalani perawatan di sebuah rumah sakit. Foto: dokumen JPNN

Kepala Layanan Medik RSUD,Ratna Irawati mengatakan selama 2018 lalu ada 47 pasien yang di rawat di RSUD karena penyakit DBD, serta terdapat enam pasien yang terserang Dengue Shock Syndrome (DSS). Kasus kematian DBD pada umumnya karena keterlambatan penangaan saat pasien sudah mengalami DSS.

"Biasanya ditandai dengan dengan suhu tubuh di bawah normal, nadi dan tensi menurun, dan trombosit menurun drastis yang menyebabkan pendarahan di dalam,"katanya, Rabu (30/1).

Untuk tahun 2019 ini, RSUD merawat satu orang pasien yang terjangkit DBD.

"Pasien yang saat ini dirawat di RSUD adalah pasien rujukan, bisa saja rujukan nya tidak ke sini, tetapi untuk itu kita semua harus tetap waspada. Jaga kebersihan lingkungan serta ikuti petunjuk-petunjuk pencegahan penyakit DBD yang ada,” jelasnya

Menurutnya di musim penghujan yang masih saja melanda kota Batam saat ini masih memberikan peluang tersebarnya penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegpty tersebut.

Sedangkan di puskesmas Seilekop, Kepala Puskesmas Seilekop, Erizal mengatakan "Tercatat di bulan Desember tahun lalu sekitar 10 orang terjangkit DBD diantaranya adalah anak-anak. Namun, pasien sudah di rujuk ke Rumah Sakit guna proses pemulihan lebih lanjut," singkatnya.(jpg)


Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam kembali mengingatkan warga untuk serius dalam menjaga kebersihan rumah dan lingkungan tempat tinggal guna mencegah berkembangnya nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News