650 Hektar Sawah Terancam Kekeringan

650 Hektar Sawah Terancam Kekeringan
650 Hektar Sawah Terancam Kekeringan

jpnn.com - TAPAKTUAN - Akibat kurang berfungsinya saluran irigasi dan perairan Krueng Baro, Aceh Selatan, diperkirakan 650 hektar sawah di kawasan Kemukiman Blang Baro dan Kuta Trieng terancam kekeringan. Masyarakat berharap bupati setemat segera turun tangan mengantisipasi leluhan para petani.

Hob Keujruen Blang di Labuhan haji Barat, Teuku Ali berharap pemerintah daerah berupaya serius menangani krisis air yang melanda persawahan masyarakat akibat bantaran sungai terjadi kedalaman, sehingga air tidak mengalir ke saluran irigasi yang posisinya lebih tingggi. Faktor ini akan membuat ratusan hektar sawah kekeringan.

“Kendatipun bapak Bupati Aceh Selatan telah turun ke lokasi dan melakukan berbagai upaya yang diderita rakyat. Namun kita berharap tindaklanjutnya bisa terealisasi sesuai yang dijanjikan. Mewakili masyarakat kami memberi apresiasi atas kepedulian dan hasrat pemerintah menangani krisis air,” ujar Teuku Ali, kemarin (3/8).

Suriady (40), tokoh masyarakat setempat, juga menyampaikan hal senada. “Jika bupati tidak turun tangan maka dikhawatirkan objek  pertanian berupa persawahan di kemukiman Blang Baro dan Kuta Trieng akan berubah menjadi areal padang ilalang. Kami ucapkan terimakasih sedalam-dalamnya atas program bupati yang akan turun tangan bersama masyarakat, guna membenahi saluran irigasi di Krueng Baro yang terjadi kemacetan,” katanya, Selasa (5/8).

Pernyataan masyarakat dibenarkan anggota DPRK Aceh Selatan, Azmir, SH. “Patut kita acung jempol atas perhatian dan rencana yang telah dicurahkan bupati. Ancaman kekeringan ratusan hektar sawah di Labuhan Haji Barat akan berakibat masyarakat kelihangan lapangan kerja.
 
“Bila sawah tidak bisa dimanfaatkan maka akan terjadi pengangguran besar-besaran, tentunya mengusik perekonomian rakyat. Terimakasih atas rencana kerja yang akan digalang dalam menyahuti aspirasi petani,” imbuhnya.
 
Menjawab Rakyat Aceh (Grup JPNN), Bupati Aceh Selatan, HT. Sama Indra menyatakan, pihaknya tetap memperioritaskan zona tani dalam mengembangkan perekonomian rakyat di bumi bertajuk komuditi pala.

“Penduduk Aceh Selatan mayoritas sebagai petani dan nelayan. Keluhan masyarakat harus kita tampung apalagi yang terkendala adalah penanaman padi. Sebelum pemerintah melakukan pembenahan atau perbaikan irigasi, kami mau melihat sejauh mana partisipasi warga dalam bergotong royong. Sikap gotong royong terlebih dahulu dikedepankan,” katanya.
 
Menurut Sama Indra,  jika masyarakat sungguh-sungguh, pemerintah lebih yakin dalam menyiapkan pendanaan untuk membangun saluran irigasi di kemukiman Blang Baro dan Kuta Trieng. “Tunjukan sikap gotong royong dan kebersamaan dalam menyonsong pembangunan. Masyarakat dan pemerintah harus seiring sejalan,” tandasnya. (dir)


TAPAKTUAN - Akibat kurang berfungsinya saluran irigasi dan perairan Krueng Baro, Aceh Selatan, diperkirakan 650 hektar sawah di kawasan Kemukiman


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News